Tick Tock episode 1 - morning

pagi sepi, gelap.
jam di dinding bergerak tanpa henti.
bengong, ngantuk, males itu perasaan paling menonjol saat itu.
tik tok tik tok tik tik tik tok tok tik tok tok tik tik.
jam yang tadinya lancar menjadi macet dan bunyinya ngga karuan,
srek srek grek ckit (bunyi pintu yg digeser dan bunyi handle pintu yg digerakkan ke atas dan kebawah) itu bunyi yg lain disana. tanpa peduli itu siapa, lebih baik tidur, dengan tangan yang ditumpuk sebagai pengganti bantal, dan kepala menghadap ke arah meja.


and suddenly.....

N: woy bengong aja
A: biarin weee
N: ngantuk gua
A: lo kira gue ngga, ganggu orng tidur deh lo ih wee ;p
N: iya iya sori
A: woo
N: berisik dah pagi2 udh ngambekan
A: lah yg berisik siapa?
N: ahahahaha GUA
A: (udah ga bisa ngambek lg dan akhirnya ketawa) ih apaan sih
N: ketawanya....
A: ih kyk ga pernah ketawa aja lo sok (tidur balik)
N: dasar aneh (senyum2 gajelas)

waktu itu mungkin aku cuma menganggap dia sebatas itu, cowok berisik yg selalu memecah keheningan di pagi gelap itu, dan membuyarkan lamunanku yg tak jelas apa isinya.
tapi sekarang rasanya lain kalau suaranya ga ada di sana, aneh, hening, kosong dan segala macamnya itu. sekarang semakin perasaan kehilangan itu terasa, semakin dia jauh dari pandangan, tapi bukan dia yang menjauh, tapi aku yang selalu keras kepala memutuskan untuk pergi gajelas tanpa arah. sebenarnya kenapa aku harus pergi? mengabaikan dia seakan akan ga pernah kenal, atau hanya sebatas "kenal" tanpa "mengenal", sekarang jangankan ketawa gajelas seperti waktu itu, kalau bunyi handle pintu sudah terdengar tak peduli itu siapa, pasti aku langsung lari ke luar pintu entah kemana, menghabiskan waktu sampai bel berbunyi, biar kesempatan bertemu terlewat begitu saja.

tapi daripada egois dan membuang waktu ketawa gajelas seperti tadi.. lebih baik menjauh untuk tujuan yang lebih baik bukan?
semoga saja semua hal ini dapat berlalu bersamaan dengan tik tok jam tadi, bila tujuannya memang baik, insyaAllah hasilnya pun.. baik kan?




私の辛い戀 は はじまってしまった.....